Travel Blog Reservasi – Penantian momentum terbesar dalam rangkaian acara Asian African Carnival 2015 sudah tiba. Pada tanggal 25 April 2015 acara Asian African Carnival 2015 Parade digelar di jalur lebar Jl. Asia Afrika, Bandung, yang menjadi titik awal berdirinya Kota Bandung. Parade ini menjadi sebuah harapan terbesar dari setiap pihak terutama Walikota Bandung, Ridwan Kamil.
“Parade ini mestilah dijadikan standar untuk penyelenggaraan event-event besar di Kota Bandung,” jelas Ridwan Kamil saat membahas perencanaan parade yang dibayangkan suatu hari akan setara dengan parade internasional lainnya seperti di Rio Carnival atau Rio Parade di Rio de Janeiro atau The Macey’s Thanksgiving Day Parade di New York City.
Peserta internasional yang sengaja bergabung untuk mengikuti parade ini mencapai 14 negara dengan total delegasi sebanyak 20 delegasi luar negeri. Itu pun belum termasuk dari Indonesia dan beberapa undangan dari sekitar Kota Bandung. Melihat animo masyarakat di saat kesuksesan pemecahan rekor pemain Angklung terbanyak tanggal 23 April 2015 lalu, dengan limpahan pengunjung mencapai 250 persen dari harapan, maka acara parade ini diperkirakan akan lebih banyak lagi.
Peragaan busana tradisi dan kontemporer tiap negara dan tetabuhan yang hingar bingar dari negara-negara ini menjadi gegap gempita terbesar di Bandung tahun 2015! Titik garis kepergian parade berawal dari Simpang Lima Kota Bandung dimana ada 10 titik preparation zones di sekitarnya. Lining up akan dilakukan hingga garis sekitar Auto 2000 sebagai start line.
Dengan memperhitungkan tumpah ruahnya publik untuk parade ini, maka garis finish yang rencananya ditentukan di titik awal dengan menerapkan circuit route, maka rute yang ditentukan terakhir untuk digunakan hari ini adalah dari Simpang Lima hingga Jl. Otto Iskandar Dinata (Otista), dan berakhir di refreshing area di Jl. Cibadak.
Panggung utama akan disimpan di depan samping Gedung PLN (Cikapundung) dengan tribun di seberangnya. Sepanjang jalur ini pemirsa dan media akan dijamu oleh rentetan gedung bergaya art deco dan zaman colonial yang sudah dirapihkan. Alun-alun Bandung pun dipercantik untuk menyambut hari ini bagi warga dan wisatawan.
Pot-pot baru berhiaskan tanaman hias dan bola-bola bersuratkan nama-nama negara dijadikan make up terbaik tahun ini di sepanjang Jl. Asia Afrika. Bangku-bangku besi tempa pun disediakan sebagai public furniture yang membuat Bandung tambah anggun. Air mancur dan monumen baru dibina sebagai tanda pengingat 60 tahun perayaan Konferensi Asia Afrika.
Relawan dikerahkan untuk membantu panitia yang sudah menyiapkan segala sesuatu untuk kesuksesan parade hari ini. “Akan datang lebih dari 500 ribu orang di jalan ini saja dan mungkin lebih. Ini adalah sumbangsih pariwisata bagi kota kita dan akan menjadi pemutar perekonomian daerah,” jelas Kenny Dewi Kaniasari, Kepala Bidang Pemasaran Pariwiasata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
Di tempat lain, Herlan J.S., Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung mengatakan bahwa warga Bandung dan wisatawan diharapkan dapat tetap menjaga fasilitas kota karena fasilitas dan furniture kota ini berasal dari anggaran negara dan pajak warga, sehingga harus dijaga bersama. Bila ingin Bandung terus dipercantik, maka wisatawan harus senang dan berbelanja di Bandung. Kalau rusak, tidak ada wisatawan yang datang, jelasnya.
Note : Bandung adalah kota besar di Jawa barat, dan sudah mempunyai bandara internasional. Untuk mengunjungi Bandung bisa terbang langsung ke Bandung dengan pesawat, atau terbang ke Jakarta dahulu baru melanjutkan perjalanan darat dengan travel atau kereta api.
Incoming search terms:
- event acara karnaval rio de janeiro
- kabar paraden
The post Kabar Dari Parade Asian African Carnival 2015 Di Bandung appeared first on Reservasi | Travel Blog.
